MANUSIA DAN E-GOVERNMENT
MANUSIA DAN E-GOVERNMENT
(Penelusuran kehidupan HARTATI dalam
masyarakat yang berinteraksi, bersosialisasi dengan AKAL BUDI nya yang
melahirkan INOVASI berupa e-government)
Sepanjang hidupnya manusia akan hidup dan berhubungan dengan banyak
orang dalam masyarakat dan sebagai makhluk sosial disadari atau tidak manusia
melakukan interaksi dengan individu lain. Secara kodrati manusia merupakan
mahluk sosial yang artinya mahluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Hal ini yang
mendorong manusia untuk terus berinteraksi dan bersosialisasi dengan manusia di
lingkungannya. Interaksi terus dilakukan manusia karena manusia itu sendiri
harus:
1) Meneruskan / mengembangkan keturunannya
2) manusia harus mempertahankan
hidupnya
3) manusia terdorong untuk
melaksanakan kehidupan bersama
4) manusia terdorong untuk memenuhi
kehidupannya.
Proses sosialisasi merupakan aktivitas belajar
yang dilakukan oleh seorang individu untuk mengetahui secara seksama mengenai cara-cara bergaul di dalam
masyarakat. Apabila sosialisasinya sesuai dengan norma nilai yang berlaku dalam
masyarakat maka sosialisasinya boleh dikatakan sempurna tetapi apabila gagal dalam bersosialisasi maka disebut
MALADJUSTMENT. Melalui proses sosialisasi seorang individu akan memperoleh
pengetahuan, nilai dan norma yang akan membekali individu tersebut dalam proses
bergaul. Perlu kita ingat bahwa proses sosialisasi seorang individu berlangsung
sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya, manusia sebenarnya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai seorang manusia yang terlahir di dunia yang dilengkap dengan kesadaran dan akal budi, sehingga kesadaran manusia itu dapat
disimpulkan dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak dan merasa. Melalui pikirannya manusia mendapatkan ilmu
pengetahuan yang terdiri dari 2 komponen yaitu ILMU dan PENGETAHUAN . ILMU adalah kumpulan pengetahuan ilmiah yang
di susun secara sistematis dan diperoleh dari aktivitas berpikir manusia
melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji secara kritis oleh orang
lain. PENGETAHUAN adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai penggunaan panca
indranya. ILMU PENGETAHUAN adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan kekuatan pikiran / pemikiran selalu dapat diperiksa,
ditelaah atau pun dikontrol secara kritis oleh siapapun yang ingin
mengetahuinya. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan prilakunya dan dengan
perasaannya manusia dapat mencapai kesenangannya. Sehubungan dengan manusia
yang tidak bisa hidup sendiri dan manusia yang terlahir dengan dibekali akal
dan budi yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan menunjukan bahwa manusia tidak pernah merasa
cukup dan tidak pernah merasa puas. Hal ini terbukti dengan terciptanya berbagai
macam hasil dari ilmu pengetahuan itu sendiri, seperti ditemukannya
beberapa alat elektronik dan teknologi yang semakin lama semakin canggih, yang
kesemuanya tercipta dari perpaduan hasil interaksi, sosialisasi dan akal budi
yang terus dikembangkan secara kebersamaan selaku mahluk sosial yang merupakan
bagian dari masyarakat. Bahkan di tahun 1990-an beberapa negara di dunia
menggunakan sistem pemerintahan yang menggunakan elektronik (Amerika serikat, Selandia baru, Kanada, Singapore)
dan beberapa negara Asia, Australia, dan Inggris. Hal ini tidak lain untuk
memberikan kenyamanan bagi warga negara dalam mengakses informasi pelayanan
pemerintah kepada publik dimulai dari komputerisasi. Bahkan, di tahun 2003
pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden No.3 tahun 2003
tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan E-gavernment di Indonesia. Sejak
saat itu kebanyakan instansi/departemen mulai dari tingkat pusat sampai daerah
mulai membangun dan mengembangkan sistem pemerintahan elektronik
(E-Govermernment) yang dapat digunakan sebagai informasi dan pelayanan warga
dalam urusannya. Manfaat E-Government itu sendiri adalah :
1.
Memperbaiki mutu pelayanan
pemerintah kepada para stekecholder ( masyarakat, kalangan bisnis, industri).
2.
Meningkatkan transparansi, kontrol
dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN).
3.
Mengurangi secara signifikan total
biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun
stekcholder untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
4.
Memberikan peluang bagi pemerintah
untuk mendapatkan sumber pendapatan baru melalui interaksi dengan pihak yang
berkepentingan.
5.
Menciptakan suatu lingkungan yang
baru.
6.
Memberdayakan masyarakat dan
pihak-pihak lain yang merupakan mitra pemerintah dalam proses pengambilan
berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Demikianlah sekilas mengenai
cerita hasil manusia yang berinteraksi dan bersosialisasi dengan perpaduan menggunakan nilai, norma dan akal budinya
yang banyak melahirkan inovasi-inovasi
baru dalam kehidupan ini.